Perjalanan Karir Franck Ribéry

Franck Henry Pierre Ribéry (lahir 7 April 1983) adalah mantan pemain sepak bola profesional Prancis. Ia biasanya bermain sebagai pemain sayap yang beroperasi pada sisi kiri, dikenal pula karena kecepatan, energi, keterampilan, dan umpannya yang tepat. Selama bersama Bayern München, ia diakui di panggung dunia sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya. Zinedine Zidane pernah menyebut Ribéry sebagai “permata sepak bola Prancis”.

Karier Ribéry dimulai pada tahun 1989 sebagai pemain muda untuk klub kota kelahirannya, Conti Boulogne. Ia meninggalkan klub setelah tujuh tahun untuk bergabung dengan tim profesional Lille, tetapi ia meninggalkan klub setelah tiga tahun karena mengalami kesulitan menyesuaikan diri. Pada tahun 1999, Ribéry bergabung dengan US Boulogne, di sana ia bermain selama dua tahun. Setelah menghabiskan dua tahun tambahan di divisi amatir bersama dua klub (Alès dan Brest), Ribéry pindah ke klub Ligue 1, Metz pada 2004.

Artikel Menarik Lainnya : https://artikelvipqiuqiu99.com/

Link Game Daring Terbaik : https://vipqiuqiu99.com

Setelah enam bulan bersama klub, Ribéry pindah ke Turki pada Januari 2005 untuk bergabung dengan Galatasaray, di mana ia berhasil memenangkan Piala Turki. Setelah enam bulan di Galatasaray, ia meninggalkan klub dengan cara yang kontroversial untuk kembali ke Prancis dan bergabung dengan Marseille. Ribéry menghabiskan dua musim di klub itu, membantu Marseillais mencapai final Coupe de France dalam dua musim berturut-turut.

Pada tahun 2007, Ribéry bergabung dengan klub Jerman Bayern München dengan biaya transfer yang menjadi rekor klub saat itu sebesar €25 juta. Bersama Bayern, ia memenangkan sembilan gelar Bundesliga, enam DFB-Pokal, satu Liga Champions UEFA dan satu Piala Dunia Antarklub FIFA, yang mencakup di dalamnya lima gelar ganda dan satu treble. Penampilannya untuk Bayern pada saat timnya memenangkan treble musim 2012–2013 membuatnya masuk nominasi FIFA Ballon d’Or 2013 bersama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Selama masa kerjanya yang panjang di Bayern, Ribéry juga dikenal karena kemitraannya yang bermanfaat dengan sesama pemain sayap Arjen Robben, mereka berdua bahkan mendapatkan julukan, yakni Robbery. Ribéry meninggalkan Bayern pada musim panas 2019, dan kemudian bergabung dengan klub Italia Fiorentina, sementara Robben pensiun dari sepak bola.

Antara tahun 2006 hingga 2014, Ribéry mewakili tim nasional sepak bola Prancis sebanyak 81 kali. Ribéry mewakili negaranya di dua Piala Dunia FIFA (2006, 2010) dan dua Kejuaraan Eropa UEFA (2008, 2012). Secara individu, Ribéry adalah pemenang tiga kali penghargaan French Player of the Year dan juga memenangkan penghargaan Footballer of the Year, menjadi pemain pertama yang memenangkan kedua penghargaan tersebut.

Ia juga pernah masuk dalam UEFA Team of the Year dan dinyatakan sebagai Young Player of the Year di Prancis. Pada 2013, Ribéry memenangkan UEFA Best Player in Europe Award.[6] Pada tahun 2013, ia juga menduduki peringkat keempat dalam daftar pemain terbaik di dunia menurut The Guardian’.

  • .

🇫🇷 1. Karier Awal di Prancis (2000–2005)

🔹 Boulogne (2000–2002)

  • Klub pertamanya di tim senior. Bermain di divisi bawah Prancis.
  • Menunjukkan kemampuan dribbling yang menonjol.

🔹 Olympique Alès & Stade Brest (2003–2004)

  • Bermain di klub kasta lebih tinggi. Di Brest, mulai dikenal secara nasional.

🔹 Metz (2004–2005)

  • Tampil baik di Ligue 1, menarik perhatian luar negeri.

🇹🇷 2. Galatasaray (2005)

  • Transfer: Januari 2005
  • Hanya bermain setengah musim, tapi tampil memukau.
  • Prestasi:
    • Menjuarai Piala Turki 2005, tampil apik di final.
  • Sempat terlibat perselisihan kontrak yang membuatnya pergi lebih cepat.

🇫🇷 3. Olympique Marseille (2005–2007)

  • Kembali ke Prancis dan langsung jadi bintang Ligue 1.
  • Dipanggil ke tim nasional Prancis setelah tampil gemilang.
  • Membantu Marseille mencapai final Coupe de France dua kali.

Di Marseille, Ribéry jadi idola publik Prancis, terutama jelang Piala Dunia 2006.


🇩🇪 4. Bayern München (2007–2019) – ERA EMAS

  • Transfer: Sekitar €25 juta — jadi rekor klub saat itu.
  • Membentuk duet luar biasa dengan Arjen Robben (“Robbery”)
  • Pemain inti selama lebih dari satu dekade.

🏆 Prestasi (Total 23 Trofi):

  • Bundesliga: 9 kali
  • DFB Pokal: 6 kali
  • Liga Champions: 2012–13
  • Piala Dunia Antarklub: 2013
  • UEFA Super Cup: 2013
  • Treble Winner: 2012–13 (Bundesliga, DFB Pokal, UCL)

🎖️ Penghargaan Individu:

  • Pemain Terbaik UEFA 2013
  • Ballon d’Or 2013: peringkat ke-3 (di bawah Ronaldo & Messi)
  • Pemain Terbaik Bundesliga beberapa musim

Ribéry dikenal karena gaya bermain agresif, dribbling cepat, dan loyalitas kepada Bayern.


🇮🇹 5. Fiorentina (2019–2021)

  • Bergabung setelah meninggalkan Bayern
  • Tetap bermain dengan determinasi tinggi meski usia makin menua
  • Jadi mentor pemain muda di Serie A

🇮🇹 6. Salernitana (2021–2022)

  • Klub kecil Serie A yang baru promosi
  • Meskipun tak banyak mencetak gol, ia berperan besar menjaga semangat tim
  • Pensiun dari sepak bola profesional: Oktober 2022

🇫🇷 Tim Nasional Prancis (2006–2014)

  • Caps: 81
  • Gol: 16
  • Debut: 2006
  • Turnamen besar:
    • Piala Dunia 2006 (runner-up)
    • Euro 2008, 2012
    • Piala Dunia 2010

Terlibat dalam generasi yang sempat penuh konflik (terutama di Piala Dunia 2010), tapi tetap jadi pemain penting selama hampir satu dekade.


⚽ Gaya Bermain

  • Winger cepat dengan kemampuan dribbling luar biasa
  • Punya insting umpan dan kerja sama tim tinggi
  • Kombinasi gaya bermain Eropa dan flair jalanan Prancis
  • Sering jadi penentu lewat assist atau gol krusial

📊 Statistik Karier Singkat

KlubTahunGolTrofi Utama
Bayern München2007–20191249 Bundesliga, 1 UCL, 6 DFB Pokal
Marseille2005–200711
Galatasaray20051Piala Turki
Fiorentina2019–20215
Salernitana2021–20220
Timnas Prancis2006–201416Finalis Piala Dunia 2006

👑 Warisan

  • Franck Ribéry dikenang sebagai salah satu winger terbaik di generasinya
  • Simbol loyalitas dan semangat di Bayern
  • Meskipun tidak pernah meraih Ballon d’Or, banyak yang menganggap 2013 sebagai tahun terbaiknya secara individu
  • Dicintai oleh fans karena kerja keras, kerendahan hati, dan gaya bermain yang memikat

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *